Urusan yang menyita mental dan fisik, stres, serta kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan. Ayurveda, sistem pengobatan tradisional India, punya sejumlah kiat untuk mengatasi kelelahan dan meningkatkan stamina.
Mencegah kelelahan bisa dilakukan hanya dengan mengamati diri sendiri. Siapa tahu Anda kelelahan karena terlalu memaksa diri. Jangan paksa tubuh untuk bekerja atau berpikir melebihi batas. Bisa juga Anda mudah lelah karena kurang olahraga. Percayalah, jalan pagi atau olahraga ringan dapat membantu meningkatkan tingkat energi tubuh.
Kelelahan karena anemia dan hati yang lemah
Makanlah sayuran kaya zat besi seperti bayam, jus bit, atau jus campuran bit dan wortel, juga jus anggur.
Untuk kelelahan karena aktifitas fisik
Minumlah jus jeruk segar yang diberi sejumput garam dapur. Tambahkan 10 tetes jus limau untuk membantu pendinginan tubuh.
Surya Pranayama
Salah satu bentuk lain yoga ini berupa bernapas dengan lubang hidung kanan. Tutuplah lubang hidung kiri. Surya pranayama ini membantu menstimulasi hati yang berperan penting dalam pembentukan darah.
Kobarkan api di perut
Unsur agni alias api di perut yang rendah akan menyebabkan pencernaan jadi seret. Ujung-ujungnya, level energi jadi rendah. Satu cara untuk meningkatkan agni adalah mengunyah jahe segar yang sudah ditetesi beberapa tetes jus limau dan diolesi sejumput garam. Kunyah ramuan itu sebelum makan. Hindari minuman dingin atau es karena akan berlawanan dengan agni dan mengurangi aktivitas pencernaan. Supaya api di perut berkobar, minum beberapa teguk air hangat selama makan
Enggan beraktivitas akibat Sindrom Kelelahan.
Pekerjaan rutin yang tiada henti menimbulkan kelelahan yang sering kali dianggap wajar. Namun, bila itu berkelanjutan, ada dampak yang membahayakan. Seperti apa?
Menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karier, bukan pekerjaan mudah. Waktu 24 jam terasa tidak cukup untuk menjalani semua aktivitas tersebut. Merawat anak, persiapan presentasi, rapat, bertemu klien, dan seabrek kegiatan lainnya menjadi rutinitas sehari-hari bagi Sari Priskilla.
Sejak kelahiran putra pertamanya, William Yohanes M, kehidupan Sari berubah drastis. Pekerjaan sebagai public relations di sebuah hotel berbintang membuat dia harus pintar-pintar membagi waktu untuk istirahat dan bekerja. Alhasil, ibu muda ini pun merasakan lelah dan pegal-pegal di seluruh badannya.
Gejala ini mulai terasa saat mulai masuk kerja lagi. Saat cuti tiga bulan lalu tidak begitu terasa capeknya, papar wanita berdarah Batak itu. Setelah menghabiskan cuti dan mulai masuk kembali pada Desember, praktis dia kembali pada kesibukan pekerjaan.
Sepulang kerja pun, Sari masih mengurus si kecil. Mulai mengganti popok, menyusui, hingga menenangkan bila si kecil menangis. Salam semalam Sari bisa bangun dari tidur lelapnya berkali-kali, saat mendengar buah hatinya menangis. Pulkul 05.00, Sari harus bangun dan mulai persiapan masuk ke kantor.
Untungnya, masalah yang dihadapinya tidak sampai berdampak pada pekerjaan. Di sela-sela waktu istirahat, Sari akan memanfaatkan untuk tidur. Setiap ada waktu untuk istirahat, aku selalu tidur agar badan lebih fit, ujarnya. Dia pun tidak segan meminta bantuan suami untuk bergantian menjaga William.
Kelelahan luar biasa juga dialami Fransisca Yunisha. Kesibukannya yang luar biasa sebagai pelatih membuatnya seolah tak sempat istirahat. Dalam waktu dekat, perusahaannya akan melakukan roadshow ke enam kota besar mulai Maret hingga Juni. Rangkaian kegiatan tersebut belum ditambah dengan kegiatan lain yang dilakukan di sekitar Jakarta.
Wanita kelahiran 14 Oktober 1974 itu baru bisa tidur sekitar pukul 01.00 dini hari dan bangun pada pukul 05.00. Pukul 07.00, Sisca bersiap berangkat ke kantor di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Persiapan roadshow telah menguras fisik dan mental. Saat ini, benar-benar kelelahan sehingga kurang konsentrasi dalam bekerja dan mudah mengantuk, cerita Sisca. Gejala yang dirasakan sekitar satu bulan itu disiasatinya dengan memanjakan diri di salon untuk creambath dan luluran.
Mudah lelah, konsentrasi menurun, mengantuk, pusing, badan terasa pegal-pegal, denyut nadi tidak teratur, susah tidur, sakit di dada, ketegangan di pundak, ketakutan tanpa alasan, kerap dirasakan penderita sindrom kelelahan. Sebenarnya apa definisi sindrom kelelahan?
Sindrom kelelahan merupakan sebuah kondisi klinis yang merupakan rangkaian beberapa gejala kelelahan yang sifatnya menetap, sebut psikolog dari Lembaga Terapan Psikologi Universitas Indonesia, Irma Gustiana A MPsi dalam perbincangan dengan SINDO, beberapa waktu lalu. Gejala-gejalanya, menurut dia, muncul berulang dan lebih dari enam bulan. Dikatakan kronis bila tidak melakukan aktivitas apa pun, tetapi sudah merasakan lelah luar biasa, ujarnya.
Meski belum ada ujung pangkal sindrom kelelahan, stres menjadi biang keladi munculnya keluhan tersebut. Stres yang dirasakan akan mempengaruhi pola pikir seseorang sampai akhirnya muncul gejala-gejala tersebut. Hasilnya seseorang enggan untuk beraktivitas.
Irma menambahkan, bahkan sindrom kelelahan kronis menyebabkan seseorang malas untuk bangun dari tidur dan beraktivitas. Gejala-gejala tersebut akan berdampak terhadap kinerja seseorang sehingga prestasi kerja juga menurun dibandingkan sebelumnya. Pada umumnya, sindrom kelelahan bisa dialami siapa saja, baik wanita maupun pria. Kendati begitu, risiko kecendrungan kaum hawa lebih berisiko mengalami sindrom ini. Wanita lebih rentan untuk mengalami sindrom kelelahan karena mereka cenderung mudah mengalami stres, tandas ibu dua anak ini.
Imunitas Melemah.
Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi hormon kortisol, tiroid, estrogen dan testosteron turut memberikan kontribusi nyata terhadap terjadinya sindrom kelelahan. Mekanisme gangguan yang terjadi bersifat kompleks.
Stres disebut sebagai penyebab utama sindrom kelelahan. Walaupun stres merupakan gejala psikologis, tetapi tetap berhubungan dengan kesehatan fisik. Karena keduanya ada keterkaitan, tutur Irma Gustiana A MPsi.
Ketika kesehatan mental terganggu, berarti organ-organ tubuh juga akan terganggu dan menyebabkan imunitas menurun. Karena di dalam tubuh tidak ada pertahan tubuh yang mampu melawan kuman penyakit yang masuk.
Bisa menjadi permasalahan yang kompleks karena fisik sudah lelah, mental juga lelah dan akibatnya imunitas juga melemah, tegas ibu dari Darren dan Hazzel ini.
Irma menyarankan, jika gejala tersebut muncul berulang atau menetap, kinerja semakin menurun, fisik juga menurun sebaiknya mencari pertolongan ke profesional untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Tindakan holistik dari berbagai disiplin ilmu diperlukan untuk mengatasi sindrom ini. Misalnya, psikologi akan membantu mengubah cara pemikiran (mindset) melalui terapi perilaku kognitif (cognitive behaviour therapy/CBT). Mereka akan diajak mengerjakan pekerjaan sesuai daftar yang telah dibuat dan berdasarkan skala prioritas. Jadwal tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan fisik, seseorang agar tidak kelebihan beban pekerjaan.
Adapun dokter akan membantu memberikan multivitamin untuk menopang kesegaran tubuh. Dengan tubuh segar, seseorang akan berpikir jernih dan kembali bersemangat dalam bekerja. Namun, hal yang paling penting adalah dukungan dari lingkungan sekitar... *(hendrati h).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar